Imunisasi JE Cegah Peradangan Otak

teks foto
IMUNISASI JE : Salah satu siswa SDN 07 Delta Pawan mendapatkan imunisasi JE, Selasa (26/9).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Dinas Kesehatan Ketapang melaksanakan pemberian imunisasi Japanese Enchephalitis (JE) di SDN 07 Kecamatan Delta Pawan, Selasa (26/9). Imunisasi ini bertujuan untuk melindungi dan mencegah anak-anak dari penyakit, kecacatan dan kematian akibat radang otak.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan memberikan imunisasi JE pada anak kita terbukti efektif mencegah dan menurunkan angka penularan penyakit radang otak,” kata Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Heryandi, saat peluncuran imunisasi JE, di SDN 07 Delta Pawan, Selasa (26/9).

Dia menjelaskan, radang otak merupakan infeksi otak yang umumnya disebabkan virus bakteri atau jamur. Penyakit radang otak sampai saat ini belum ada obatnya. Langkah-langkah medis yang dilakukan hanya sebagai upaya untuk meredakan rasa nyeri dan penyakit ini bisa menyerang siapa saja. “Hanya dengan imunisasi cara efektif bagi kita untuk melindungi buah hati kita, anak-anak yang kita sayangi dari penyakit,” jelasnya.

Untuk itu, dia mengajak dan mengimbau seluruh masyarakat Ketapang secara tertib mengimunisasikan anaknya agar anak memiliki antibody yang baik, menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berdaya saing.

“Dapatkan jadwal imunisasi yang tepat dan jangan sampai terlambat, agar terbentuk daya tahan tubuh yang kuat bagi anak-anak kita demi menciptakan generasi emas, generasi di mana anak-anak Kabupaten Ketapang siap bersaing, maju, sehat, cerdas dan tangguh,” ungkapnya.

Japanese encephalitis (JE) merupakan penyakit infeksi peradangan otak akibat virus JE yang ditularkan oleh nyamuk. JE lebih sering ditemukan di negara beriklim tropis dibanding beriklim dingin, terutama pada musim hujan.

Sebagian besar orang yang terinfeksi virus JE tidak bergejala atau gejala tidak spesifik menyerupai flu. Tanda dan gejala penyakit radang otak biasanya muncul antara 4-14 hari setelah gigitan nyamuk (masa inkubasi) dengan gejala utama berupa demam tinggi yang mendadak, perubahan status mental, gejala gastrointestinal, sakit kepala, disertai perubahan gradual gangguan bicara dan berjalan. Pada anak, gejala awal biasanya berupa demam, anak tampak rewel, muntah, diare, dan kejang. (*)

Berita Terkait